HOME   CATAGORI  

Thursday, April 10, 2008

Film Ketika Cinta Bertasbih (KCB) akan Direlease

Setelah Novel Ayat-Ayat Cinta (AAC) diangkat ke layar lebar dan menuai kesuksesan, kini Novel karya Habiburrahman El Shirazy yang berjudul Ketika Cinta Bertasbih (KCB) akan difilmkan dan dijadwalkan beredar pada penghujung 2008. Film Ketika Cinta Bertasbih ini akan diproduksi oleh Sinemart Pictures, dan akan digarap oleh sutradara senior Chairul Umam serta Imam Tantowi sebagai penulis skenario.

Berbeda dengan Film AAC, kali ini sang penulis yang akrab dipanggil Kang Abik akan banyak terlibat dalam penggarapannya. Berbekal pengalaman dari Film AAC yang menuai sukses dan juga kekecewaan karena tidak sesuai dengan novelnya, dia berharap agar film KCB tersebut bercerita seperti pada novelnya.

Untuk itu, kang Abik akan turut serta dalam proses audisi/casting para pemainnya dan berharap bisa mendapatkan aktor/aktris yang karakternya mendekati dengan tokoh yang ada di novelnya. Karakter Utama dalam film tersebut adalah Khairul Azzam, Eliana, Furqon, Anna dan Husna. Rencananya, pihak Sinemart akan melakukan shooting di Cairo, Mesir atau di Tunisia seperti di novelnya dan di daerah Jawa untuk setting cerita di Indonesia.

Film ini diangkat dari Novel Ketika Cinta Bertasbih yang terdiri dari dua jilid yang merupakan novel best seller yang diterbitkan oleh Penerbit Republika. Jilid pertama setting cerita di Mesir sedangkan pada jilid kedua di Indonesiayaitu di daerah Jawa. Tokoh utama dalam novel ini adalah Abdullah Khairul Azzam. Dia adalah seorang mahasiswa Indonesia dari pelosok desa di Pulau Jawa yang melanjutkan studi di Mesir. Sebenarnya dia adalah mahasiswa yang berprestasi tetapi semenjak ayahnya meninggal, ia menjadi tumpuan keluarga dan harus membiayai ibu dan beberapa adiknya di Indonesia, hingga dengan keikhlasan hati harus berkorban menjadi penjual bakso dan pembuat tempe di Mesir. Tetapi berkat pengorbanannya, ia berhasil menjadi jalan bagi kesuksesan adik-adiknya dan ia menjadi seorang pengusaha di daerahnya.

Dibandingkan dengan dengan tokoh Fahri di AAC, karakter Azzam di KCB sangat berbeda. Kalau di novel AAC, sosok Fahri begitu sempurna digambarkan secara gamblang terutama kesholehannya, nah kalau Azzam tidak digambarkan sesempurna Fahri. Selain kesholehannya, yang lebih ditonjolkan adalah jiwa entrepreneurship, fighting spirit dan pengorbanan yang tinggi Azzam terhadap keluarganya. Sedikit resensi dan hikmah yang dapat dipetik dari novel ini terutama di jilid pertama dapat di lihat disini.

Nah bagi yang sudah membaca novel Ketika Cinta Bertasbih dan bisa mengaji… ditantang oleh kang Abik tuk ikutan casting (Infonya lihat di halohalo.co.id).


sumber :fatmawiyah

No comments:

Custom Search