HOME   CATAGORI  

Thursday, April 10, 2008

Ketika Cinta Bertasbih (KCB) ke Layar Lebar

Setelah sukses film ‘Ayat-Ayat Cinta’ di layar lebar, dengan penonton yang memadati gedung-gedung bioskop di kota-kota besar di tanah air, seperti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan kota lainnya, hingga tembus 3 juta penonton. Bahkan AAC di tonton presiden, wapres, para menteri maupun wagub Jabar. Tentu angka tersebut dan respon dari para pejabat tuk menonton, menggambarkan suatu fenomena yang membuktikan bahwa film Islami yang dibuat secara profesional masih dikagumi masyarakat di negeri ini, yang mayoritas Umat Muslim. Lewat keberhasilan AAC itulah, kembali novel Kang Abik lainnya berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) yang ditulis dalam dua buah novel (dwilogi pembangun jiwa) akan diangkat kembali ke layar lebar.

Dengan rumah produksi Sinemart Pictures milik Leo Sutanto akan mengomandani film fenomenal ini, didampingi sutradara legendaris Chaerul Umam. Adapun penulisan skenario, dipercayakan pada Imam Tantowi bahkan Kang Abik juga akan terlibat di penulisan skenario.

Rencananya film KCB akan mulai syuting pada Agustus 2008. Saat ini pihak SinemaArt masih melakukan casting untuk menentukan siapa yang akan membintangi KCB. Background kota Kairo Mesir diharapkan dapat terwujud di film ini.

Alur kisah “Ketika Cinta Bertasbih” (KCB) dalam novel KCB 1 berkisar pada perjuangan Khairul Azzam yang kuliahnya di Al-Azhar Kairo Mesir tidak beres-beres karena mengorbankan studinya hingga sembilan tahun. Dengan tujuan tuk membiayai hidup adik-adik maupun ibunya di Solo-Kartasura. Lewat jalan wirausaha katering makanan, bakso, tempe di lingkungan KBRI, mahasiswa maupun warga Indonesia di Kairo.

Hingga putri Duta Besar RI di Mesir, Eliana tertarik tuk memesannya. Dari perkenalan pula tumbuh rasa simpati putri Dubes pada Azzam, walo Azzam kurang simpati sebab Eliana belum menampilkan sosok muslimah yang diidamkan Azzam. Ditambah lagi life stylenya cenderung kebarat-baratan. Kisah KCB 1 makin menarik lewat munculnya tokoh Anna, Furqan, teman-teman kost Azzam, maupun tokoh lainnya. Kisahnya memaparkan perjuangan hidup, problematika menamatkan studi maupun percintaan.

Tentu unsur dakwah secara tak menggurui selalu terselip dalam KCB 1 ini. Oleh karenanya KCB1 tak mudah ditebak dalam alur konflik kehidupan Azzam hingga tuntas studinya di Al-Azhar dan dapat kembali ke tanah air.

Untuk artikel paparan KCB 2 yang merupakan lanjutan KCB1 dengan background di Indonesia, tepatnya kota Solo-Kartasura dan sekitarnya, dimana Azzam kembali ke kampung halamannya. Kisah ini telah dipublikasikan beberapa bulan yang lalu, di http://sandimuda.wordpress.com/2007/12/21/dwilogi-pembangun-jiwa-ketika-cinta-bertasbih-2/

Ditambah lagi berita gembira bagi yang ‘sufi’ alias suka film, karena KCB di tahun 2008 ini, rencananya akan diangkat kembali ke layar lebar. So bagi yang belum membaca KCB 1 dan 2 bisa baca dulu ya… sebelum KCB diangkat di layar lebar.

Sumber :
Sandi Muda

No comments:

Custom Search