HOME   CATAGORI  

Tuesday, April 01, 2008

Teripang Kikis Sisik Ular

Stres dan sakit kepala yang mengawali hari-hari Marlita Sari sejak penceraian membawanya pada penderitaan baru. Bercak-bercak putih tiba-tiba saja terlihat di kulit kepala. Awalnya, wanita kelahiran Semarang, Jawa Tengah itu mengira kesalahan penggunaan shampo. Lama-kelamaan sisik di kepala itu menjalar ke seluruh punggung. Setelah 2 tahun barulah diketahui Marlita mengidap psoriasis.

Ketombe yang memenuhi kepala awalnya tak digubris Marlita. Sebab, sebagai sales obat-obatan, ia sering terpanggang terik sinar matahari. Akibatnya rambut sering lepek dan ketombe tumbuh subur. Kepala pun terasa gatal. Jika sudah begitu, kedua tangan Marlita tak pernah berhenti menggaruk. Setiap kali digaruk lapisan seperti kerak itu rontok dan menyisakan luka lebar. Tapi setiap dikelupas besoknya muncul lagi, kata wanita kelahiran 23 November 1951 itu.

Karena tidak tahan dengan penderitaan itu, Marlita memeriksakan ke dokter kulit. Dokter mendiagnosis hanya penyakit kulit biasa. Marlita diberi obat peredam gatal, obat tidur, dan salep. Sayang, kesembuhan bak fatamorgana. Setelah obat dikonsumsi, bukannya kesembuhan yang diperoleh, penyakitnya justru semakin parah. Bercak-bercaknya menjalar ke seluruh kepala.

Bahkan sekujur kaki melepuh kemerahan seperti luka bakar. Suhu badannya naikturun dan ia merasa kedinginan setiap saat. Sehari-hari Marlita berada di pembaringan, meski tak bisa memejamkan mata.

Kulit ular

Sempat terpikir oleh bungsu dua bersaudara itu penyakitnya karena guna-guna. Berbagai jalan kesembuhan dicoba termasuk pengobatan alternatif. Jamu dan beberapa obat tradisional yang disarankan rekan-rekan tak segan ia konsumsi. Marlita pernah rutin mengoleskan buah nyamplung yang ditumbuk dan dicampur minyak kelapa selama satu bulan. Begitu juga mengkonsumsi daging dan abon ular serta kadal. Namun semua usahanya itu tak bisa mengatasi penderitaan Marlita.

Setelah 2 tahun bergelut dengan penyakit aneh itu, bercak-bercak putih mulai ditemukan di siku kiri. Rasanya gatal sekali dan panas, ungkap Marlita. Makanya ia langsung berobat ke dokter spesialis kulit di Bandung. Diagnosis dokter: psoriasis. Saat itu, penyakit psoriasis masih tergolong jarang didengar. Menurut dokter penyebab utamanya stres berkepanjangan. Untuk kesembuhan hanya perlu kebahagiaan dan ketenangan hati.

Berbekal saran dokter Marlita mencoba berdamai dengan penyakitnya. Selama lebih dari 20 tahun, ia berhati-hati dengan emosinya. Sedikit saja khilaf lantaran terlalu banyak pikiran, ketombe mulai tumbuh dan mengerak. Jika sudah begitu, Marlita hanya meringis perih.

Psoriasis

Menurut dr Benny Wiryadi dari bagian kulit-kelamin Rumahsakit Umum Cipto Mangunkusumo, Jakarta, penderita psoriasis lebih banyak orang kulit putih dan sangat jarang ditemukan pada suku Eskimo dan Indian. Penyakit yang berarti gatal dalam bahasa Yunani itu, gejalanya berupa kulit kemerahan disertai pembentukan sisik keperakan berlapis-lapis mirip sisik ular. Pembuluh darah di bawah kulit penderita psoriasis memang terlihat lebih banyak dan melebar. Bagian kulit paling luar menebal, produksi zat tanduk lebih banyak yang akhirnya menjadi sisik transparan bertumpuk, dan terlepas.

Mekanisme penyakit kulit itu hinggap di tubuh Marlita belum diketahui secara pasti. Para ahli kulit menduga psoriasis disebabkan emosi tak terkendali, garukan atau tekanan berulang, terlalu banyak menelan obat seperti antihipertensi dan antibiotik, serta mengoleskan obat keras ke kulit. Penyakit ini secara klinis sifatnya tidak mengancam jiwa, tidak menular.

Namun, lantaran bisa timbul di seluruh bagaian tubuh, penyakit itu mengganggu kenyamanan dan menurunkan mental seseorang. Kemampuan gamat mengatasi penyakit psoriasis disebabkan makhluk dasar laut itu tinggi protein, mencapai 86%. Asam amino penyusunnya mudah diuraikan oleh enzim pepsin sehingga mampu menembus jaringan mati. Dari jumlah protein itu, 80% adalah kolagen yang berperan sebagai pembersih dan penjaga kekenyalan kulit.

Teripang juga menstabilkan emosi lantaran berefek sedatif dan analgesik alami. Artinya teripang bersifat penenang. Penelitiannya dilakukan oleh Zury Azreen bin Azizul Rahman dari Sekolah Ilmu Kesehatan Malaysia. Makanya, asupan teripang membuat emosi Marlita lebih tenang sehingga gatal akibat psoriasis pun sirna

No comments:

Custom Search