HOME   CATAGORI  

Tuesday, March 18, 2008

Cegah pengeroposan tulang

Pengeroposan tulang dialami oleh hampir semua orang, walaupun sering tidak disadari. Proses alamiah tersebut terjadi akibat menurunnya kepadatan masa tulang ketika memasuki usia 30 tahun.

Selain itu prosesnya tidak kelihatan. Hingga saat ini masih banyak orang yang meyakini bahwa tulang itu adalah salah satu organ tubuh yang keras dan tidak berubah dan bersifat permanen.

Padahal, tulang merupakan jaringa hidup yang secara berkala, atau konsisten, mengalami pembongkaran dan bergenerasi yang menurut istilah kedokteran disebut remodeling tulang.

Jumlah tulang dalam tubuh manusia mencapai 206 buah dan yang terbesar adalah tulang paha (femur) dan yang terkecil adalah tulang sangurdi (stirrup bone).

Sementara itu, tulang rangka dalam tubuh, menurut dokter ahli tulang dan ortopedi Briliantono M. Soenarwo, akan mengalami regenerasi total setiap tujuh hingga 10 tahun sehingga usia tulang lebih muda dari pada usia orang.

Tulang manusia terdiri dari dua lapisan, yakni lapisan luar yang kuat, dan lapisan dalam yang lemah. Lapisan luar yang kuat (tulang cortical) itu sering disebut juga sebagai tulang padat.

"Jadi, membentuk suatu lapisan yang melindungi sekitar tulang yang bersifat padat dan keras, membentuk hampir 80% dari total massa kerangka," katanya.

Kemudian lapisan dalam yang lebih lemah, bernama tulang trabecular. Tulang trabecular merupakan arsitektur tulang. Jaringannya rumit dan elastis. Tulang ini kemampuan tensi dan kompresi untuk menahan serta menyalurkan beban tulang.

Lapisan dalam tulang yang menyerupai rumah lebah atau spons ini merupakan bagian utama yang membentuk struktur tulang bagian dalam. Kondisinya lebih keropos, kurang padat dan lebih lemah dari pada tulang cortical, dan memiliki metabolisme tinggi sehingga membuatnya lebih rawan patah atau hancur.

Oleh karena itu, perlu pencegahan sejak dini agar pengeroposan tulang (osteoporosis) bisa dihindari. Pada kasus pengeroposan tulang, gambar arsitek tulang akan berlubang-lubang akibat massanya berkurang.

"Orang yang sudah mengalami pengeroposan tulang ditunjukkan oleh tinggi badannya berkurang atau bongkok," katanya saat diskusis bertajuk Anda pikir tulang Anda kuat? Pikir sekali lagi, yang selenggarakan PT Fonterra Brands Indonesia, produsen susu Anlene di Jakarta baru-baru ini.

Briliantono juga mengungkapkan fakta bahwa sekarang ini setiap satu dari tiga perempuan, dan satu dari lima lelaki yang berusia di atas 50 tahun berpotensi menderita patah tulang akibat pengeroposan tulang.

Pada 2050, lanjutnya, satu dari dua patah tulang pinggang yang disebabkan oleh osteoporosis itu diperkirakan terjadi di Asia. Sementara itu, data Puslitbang Gizi Departemen Kesehatan RI menyatakan ada dua dari lima orang Indonesia berisiko tekena osteoporosis.

Upaya pencegahan

Guna mencegah terjadinya pengeroposan tulang hingga berisiko fatal itu, dokter ahli kesehatan olahraga Tanya TM Rotikan mengatakan pencegahan dapat dilakukan dengan olahraga secara baik, benar, teratur, dan terukur.

Olahraga yang baik untuk usia di atas 30 tahun bisa berupa jalan sehat minimal tiga kali setiap pekan minimal setengah jam per sekali berolahraga, kemudian menjaga pola hidup dan pola makan yang sehat.

Gaya hidup yang baik a.l. istirahat teratur, menghindari kebiasaan merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol atau yang banyak mengandung soda dan pola makan yang baik dengan asupan kalsium yang seimbang untuk orang dewasan sedikitnya 1.200 miligram. Asupan kalsium itu berasal dari buah-buahan, sayuran, susu, ikan dan sinar matahari pagi.

paya lain yang tidak kalah penting adalah mencegah jangan sampai mengalami patah tulang, terutama pada daerah yang paling potensial yaitu pergelangan tangan, pinggul, dan pinggang bagian bawah belakang.

"Hal itu karena terjadinya kondisi massa tulang menurun sehingga tulang menjadi tipis, keropos, rapuh dan mudah patah," kata Tanya.

Marketing Manager PT Fonterra Brands Indonesia, Baskorohadi Sukatmo mengatakan untuk membantu masyarakat Indonesia dalam memenuhi kalsium guna mencegah terjadinya osteoporisis, perusahaannya meluncurkan produk baru Anlene Nano Kalsium.

Susu baru generasi Anlene itu merupakan inovasi baru karena kandungan kalsiumnya berupa mikroskopis berukuran 100 kali lebih kecil dari kalsium biasa sehingga sangat efektif dan cepat terserap oleh sel tulang.

Produk terbaru Anlene ini menyediakan nutrisi penting bagi tulang, termasuk vitamin D3, magnesium, zinc, dan protein yang sangat diperlukan oleh lapisan dalam dan bagian inti tulang sehingga tumbuh lebih kuat. Maka, waspadalah karena penyakit ini yang menyerang secara diam-diam. (nurudin.abdullah@ bisnis.co. id)

Nurudin Abdullah

Bisnis Indonesia


Sumber: Bisnis Indonesia

No comments:

Custom Search