HOME   CATAGORI  

Saturday, March 08, 2008

Psoriasis Bisa Membahayakan Jiwa

HINGGAkini tidak ada obat yang bisa menyembuhkan psoriasis.Dalam kasus tertentu,penyakit ini bisa menyebabkan kondisi penderita semakin memburuk bahkan membahayakan jiwa.

Psoriasis merupakan penyakit kulit menahun dan bersifat kambuhan yang ditandai bercak- bercak kemerahan, sisik putih, kasar, dan tebal di permukaan kulit penderita serta terasa gatal. Kebanyakan gejala ini tumbuh di daerah kulit kepala, siku, kaki, dan bagian punggung. Penyakit ini diperkirakan muncul saat sistem imun memerintahkan tubuh untuk memberikan reaksi berlebih sehingga mempercepat pertumbuhan sel-sel kulit.

Dalam keadaan normal, sel kulit matang dan berganti dari permukaan kulit setiap 28–30 hari.Sementara penderita psoriasis, sel kulit matang terjadi hanya dalam 3–6 hari. Psoriasis disebabkan kelainan pada salah satu sel limfosit darah (sel T) dan dipicu stres, luka kulit, infeksi bakteri, obat-obat tertentu, dan luka bakar karena panas sinar matahari. Pengobatan yang dijalani hingga kini hanya bertujuan menekan gejala, memperbaiki keadaan kulit,dan mengurangi rasa gatal.

Secara klinis,psoriasis tidak mengancam jiwa atau tidak menular. Namun, penelitian yang dipublikasikan dalam Archives of Dermatology menyebutkan, penderita psoriasis stadium lanjut akan berisiko meninggal lebih cepat dibanding- kan stadium sedang atau tidak menderita sama sekali. Namun sayang, peneliti masih belum mengetahui alasan jelas bagaimana kondisi itu bisa terjadi.Hal itu diakui peneliti yang menganggap masih dibutuhkan banyak informasi untuk menyimpulkan penyebab kematian pada penderita psoriasis.

”Kami belum bisa menjelaskan alasan mengapa penderita psoriasis meninggal lebih cepat dibandingkan mereka yang tidak,” ujar Ketua Peneliti dari University of Pennsylvania School of Medicine, Philadelphia, Dr Joel Gelfand. Hasil penelitian yang dipimpin Gelfand menyebutkan, di antara seribu orang penderita psoriasis di Inggris periode 1987–2002 ditemukan bahwa penderita pria akan meninggal lebih cepat 3,5 tahun dibandingkan pria yang tidak menderita penyakit.Sementara pada wanita, ditemukan bahwa risiko meninggal lebih cepat 4,4 tahun.

Selain itu, kondisi berbeda dapat dilihat pada penderita psoriasis stadium sedang yang tidak ditemukan adanya risiko kematian. Namun, risiko akan meningkat apabila penderita merokok, mengidap hipertensi, serta kanker. ”Pasien yang menderita psoriasis sudah sewajarnya menerima perawatan komprehensif sebagai upaya mencegah agar kondisi pasien tidak semakin buruk. Selain itu, meningkatkan kesehatan secara keseluruhan dan menurunkan risiko kematian,”ujar Gelfand.

Walaupun, sangat jarang penderita psoriasis meninggal dunia sebagai akumulasi toksin dan reaksi terapi penyakit tersebut. Sementara itu, peradangan kronik akan berdampak pada organ dan kemungkinan akan menimbulkan beberapa penyakit kronik lainnya, termasuk kardiovaskular dan diabetes. Dalam penelitian sebelumnya, penderita psoriasis parah menyebabkan kondisi kesehatan makin memburuk, termasuk memicu penyakit jantung.

Untuk itu, Gelfand menyarankan agar pasien mengunjungi spesialis penyakit dalam untuk selalu melakukan pemeriksaan yang tepat dan menghindari risiko penyakit kardiovaskular, selain mendapatkan perawatan tentunya. Di samping itu, Internasional Psoriasis Council, Elizabeth Horn PhD mengungkapkan, psoriasis mampu menyerang organ tubuh lain karena melemahnya sistem imun,termasuk peradangan dan percepatan pertumbuhan sel kulit dan pembuluh darah.

Akibatnya, menyebabkan peradangan bercak darah. ”Dalam salah satu teori disebutkan bahwa peradangan kronik akan memengaruhi organ lain dan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya, dibutuhkan perawatan sepanjang hidup,” ujar Horn. Horn mengharapkan penelitian yang dilakukan mampu menggugah kesadaran penderita untuk mau memeriksakan diri ke dokter, sebelum kondisinya makin buruk. ”Para ahli masih terus mencari penyebabnya. Penderita yang menderita psoriasis stadium lanjut akan memiliki risiko besar, sedangkan stadium sedang tidak mengalami hal yang sama,” tandas Horn.

Sumber : koran sindo 27 dec 07

No comments:

Custom Search