HOME   CATAGORI  

Wednesday, May 14, 2008

Imam Sebagai Suluh Penerang Umat

Takengon - Penyelenggaraan pemerintahan sangat ditentukan oleh semua komponen masyarakat, satu diantaranya dPenyelnggaraan dan pembinaan Agama Islam, yang didalamnya adalah para imam, tengku, ustad/utazah yang ini aktif dalam membimbing masyarakat terutama dalam penyelenggaraan ibadah. Demikian yang disampaikan Bupati Aceh Tengah Ir.H.Nasaruddin,MM, pada acara penutupan Pelatihan Imam Shalat Rawatib, sabtu, 10/05/08 di Masjid Simpang Kelaping kecamatan Pegasing.

Menurut Bupati Aceh Tengah Nasaruddin, Imam diibaratkan sebagai penyuluh yang berupaya memberi sinar dan menerangi umat agar bertindak dan berbuat sesuai dengan tuntunan agama Islam. Ditambahkan Nasaruddin, bahwa dari segi penyelenggaraan pemerintahan, Kepemimpinannya saat ini telah memasuki tahun ke dual, namun efektifitas penyelenggaraan pemerintahan dan perencanaan pembangunan sebenarnya baru berjalan setahun, karena sebelumnya program perencanaan pembangunan telah dilaksankan oleh Pimpinan pemerintahan terdahulu.



Menurut ahli pertanian ini, salah satu program pembangunan di daerahnya adalah membenahi pusat ibukota, yaitu melakukan pembenahan dan menata ruas-ruas jalan yang ada, apalagi dengan banyaknya kenderaan yang hilir mudik, baik roda dua maupun roda empat serta angkutan yang ada yang tentunya memerlukan badan jalan yang lebar dan baik. Untuk itu sebagai priopritas pertama adalah perluasan kembali jalan Paya Tumpi hingga ke pusat kota, kemudian pelebaran kembali ruas jalan yang menghubungkan kota menuju Kecamatan pegasing, dimana untuk tahun 2008 perluasan dan pelebaran jalan ini berakhir hingga jembatan Tansaril.



Menyangkut dengan penerangan listrik, Nasaruddin juga mengimformasikan pihaknya telah melakukan perbaikan dan pemasangan lampu jalan dan taman kota sehingga suasana kota dimalam hari terlihat indah dan asri, demikian juga penerangan jalan perkampungan dan gang-gang pihaknya kini terus berupaya menambah lampu-lampu jalan, dengan demikian disamping mnerangi lingkungan sekitar, keberadaan lampu jalan ini memudahkan warga untuk beribadah baik ke masjid maupun mushala.



Terhadap keluhan warga masyarakat tentang ketersedian air bersih, pihaknya melalui dinas yang terkait, akan terus melakukan perbaikan fasilitas mapun instalsi air bersih. Demikian juga dengan pembangunan Infrastruktur, sehingga ketersedian air bersih sesuai dengan harapan masyarakat. Diakui nasaruddin, kelangkaan air bersih, telah menjadi penyakit kronis dan menahun, butuh perhatian yang serius dan kerja keras pihak-pihak terkait.



Orang nomor satu di Aceh Tengah ini juga menyampaikan bahwa Kesehatan,Pendidikan dan Infrastruktur menjadi skala prioritas Pemerintahnnya, menyangkut dengan kesehatan sejak 01 juni 2007 yang lalu telah dicanangkan Pengobatan kesehatan dasar grastis bagi masyarakat Aceh Tengah, dan menurutnya tahun RSU datu breru aka n ditingkatka statusnya menjadi Tife B, denagn demkian butuh kelengkapan fasilitas dan tenaga dokter spesialis.



Kepada para imam Nasaruddin juga mengharapkna agar dapat menjadi penyampai informasi kepada Pemerintah, apabila di daerah masing-masing dijumpai warga yang membutuhkan pengobatan ataupun perawatan akibat penyakit kronis, seperti tumor dan lain sejenisnya, sementara mereka tergolong kurang mampu atau miskin yang tidak memiliki kemampuan untuk membiayai kesembuhannya.Terhadap warga masyarajat ini kiranya para imam dapat turut serta menyampaikan kepada Pemerintah, karena untuk masyarakat kurang mampu atau miskin, Pemerintah tetap membatu meringankan Penderiatan penyakit yang diderita warka tersebut, namun Nasaruddin mengingatkan bahwa data orang miskin ini benar-benar valid, karena tidak tertutup kemungkinan ada warga mampu mengaku kurang mampu karenanya perlu kordinasi.



Pelatihan Imam Shalat rawatif yang dipusatkan di Masjid Simpang Kelaping Pegasing ini berlangsung selama lima hari yang dikuti olrh 35 Imum kampung dari dua kecamatan, yaitu Pegasing dan kecamatan Bies. Menurut Tgk.H.Razali Irsyad kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 5 s/d 10 Mei 2008. Para tutor pelatih, antara lain Ketua MPU Aceh Tengah, Tgk H.Ali Djadun, Tgk.H. Razali Irsyad, Drs. Isa Umar, Ramli Aman Tawardi, dan Drs.H.Mahmud Ibrahim. Kegiatan ini juga merupakan kerjasama MPU Aceh Tengah dan Baitul Mal Aceh Tengah, yasng bertemakan ” dengan pelatihan imam shalat Rawatib kita tingkatkan kajian Al-Qur'an dan Sunnah supaya kita dan masyarakat kita tidak sesat”.



Disela-sela acara pentupan pelatihan imam shalat rawatib, salah seorang peserta pelatihan Tgk Syarifuddin Imam Kute Lintang Pegasing kepada wartawan mengatakan bahwa pelatihan ini sangat penting artinya dalam melaksanakan shalat, Pelatihan ini banyak memberi manfaat, karena sebelumnya kegiatan ini tidak pernah dilaksanakan, dia merasa bersyukur atas terselenggaranya kegiatan ini, terutama dalam rangka untuk menunjang di bidang keagamaan dan dia berjanji ilmu yang diperoleh ini akan ditularkan kembali kepada para jamaah di kampungnya, terutam ilmu yang diperolehnya seperti masalah hukum Islam, tata cara shalat dan hukum makrat dan tajwit untuk mendukung sahnya shalat. Sebut Syarifudin dengan bangga.(Humas Pemkab Aceh Tengah)

NAD.GO.ID

No comments:

Custom Search