HOME   CATAGORI  

Tuesday, July 29, 2008

Cegah gangguan pencernaan

Pengalaman Mia, seorang karyawati sebuah perusahaan di Jakarta boleh jadi serupa dengan Anda. Jam kerja kantor yang dipatok nine to five kerap dilanggarnya. Tidak hanya bandel mengenai jam kerja, Mia sering lupa memerhatikan masalah pencernaan alias agak sembarangan menjaga pola makan.

Alhasil dia menderita masalah pencernaan karena menu makanannya kurang seimbang. Dulu, dia doyan melahap makanan yang kurang sehat dan tidak kaya serat seperti gorengan.

"Saya buang air besar [BAB] 2-3 hari sekali, padahal orang lain bisa setiap hari." Saat menyadari ada yang salah, dia mencoba mengobati masalah pencernaannya. Pertama, dia mencoba membeli obat-obatan herbal yang dijual bebas di apotek. Pada waktu awal mencoba, obat-obatan itu sangat tokcer. Mia pun ketagihan menggunakannya.

Lama kelamaan, dosis biasa obat herbal tadi tidak mempan untuk menghilangkan masalah pencernaannya. Mia lantas menambah dosis agar BAB- nya tetap normal. Lagi-lagi, perempuan mungil ini menyadari ada yang salah. Dia menilai konsumsi obat herbalnya sudah berlebihan.

Ahli Gizi Fiastuti Witjaksono menyayangkan banyak orang menganggap sepele masalah gangguan pencernaan. Gejala seperti konstipasi, sembelit, dan susah buang besar yang mengganggu, dianggap tidak serius. "Padahal gejala seperti itu memicu masalah yang lebih serius, misalnya kanker usus besar."

Menurut studi yang dilakukan IPSOS, masyarakat Indonesia ternyata rentan terhadap permasalahan kesehatan akibat kurang lancarnya pencernaan. Secara reguler 94% orang Indonesia mengalami konstipasi, 87% perut kembung, dan 83% lainnya mengalami kedua gejala tadi.

Penyebab dari semua itu adalah pola makan yang tidak sehat, misalnya tidak terbiasa sarapan, mengonsumsi makanan berlemak, dan kurang asupan serat. Padahal makanan yang dikonsumsi sehari-hari harus seimbang antara karbohidrat, protein, kalori, dan lemak. Tidak seimbang

Studi tersebut semakin menguatkan diagnosa bahwa masalah pencernaan yang dialami masyarakat Indonesia kebanyakan disebabkan pilihan makanan yang tidak seimbang. Menurut Fiastuti, kesibukan sehari-hari membuat orang terlena.

Sarapan atau makan siang yang diganti dengan camilan ringan seperti gorengan yang justru memicu masalah pencernaan. Lagi-lagi dia menyayangkan perempuan yang menjalani diet berpikiran sah-sah saja mengganti menu utama dengan makanan ringan.

"Selain tidak bergizi, makanan ringan yang dipilih bisa menghambat pencernaan mereka."

Hal itu malah membuat kondisi tubuh dan pikiran tidak nyaman. Studi yang dilakukan IPSOS juga menyebutkan gangguan pencernaan berdampak pada fisik, mulai kurang energi, insomnia, sementara dampak psikis seperti perasaan kurang nyaman dan pecah konsentrasi.

Tidak jarang dijumpai hal itu menjalar kepada buruknya temperamen. Dampak lanjutannya adalah depresi berkepanjangan, dan parahnya itu bisa memengaruhi kualitas hubungan dengan orang lain.

Menurut Fiastuti, menjaga kesehatan pencernaan sebenarnya cukup mudah. Tahap awal, lakukan penilaian pola makan dan kebiasaan untuk mengukur kesehatan pencernaan terlebih dulu. Ada beberapa hal yang menunjukkan Anda mengalami gangguan pencernaan. Sendawa setelah makan, itu merupakan salah satu indikasi adanya gangguan pencernaan.

Mengubah pola makan diselingi gaya hidup sehat seperti berolahraga dan memilih jenis makanan amat membantu mengurangi pencernaan. Apabila perlu, gunakan jasa ahli gizi untuk mengubah kebiasaan yang tidak menyehatkan.

Untuk membantu pencernaan, saluran pencernaan membutuhkan asupan yang mengandung probiotik khusus. Salah satunya Probiotik Bifidusbacterium Animalis DN 173010. Zat tersebut telah terbukti secara klinis dapat membantu masalah pencernaan orang dewasa dan usia lanjut, terutama kaum perempuan.

Probiotik Bifidusbacterium Animalis DN 173010 mudah dijumpai, salah satunya dalam produk Yogurt Activia. Untuk bekerja maksimal, probiotik itu memerlukan rentang waktu 14 hari dalam pencernaan manusia.

Kembali ke Mia, dia merasa bersyukur seorang kawan mengenalkannya dengan Yogurt Activia. Setiap hari dia tidak lupa menyempatkan mengonsumsinya sebelum tidur. Keluhan lama seperti susah BAB tidak lagi dirasakan. BAB menjadi ritual wajib setiap hari buat Mia.

Badannya kini lebih ringan dan nyaman melakukan beragam aktivitas. Karena rasanya enak, Mia kerap menyantap dua Yogurt Activia setiap hari beragam rasa seperti jeruk, mangga, dan stroberi. Nah, ada baiknya sisihkan waktu untuk memerhatikan diri mulai sekarang. Tentunya Anda tidak mau hal kecil seperti makan sembarangan menjalar menjadi bibit kanker usus besar kan? (redaksi@bisnis. co.id)

No comments:

Custom Search