HOME   CATAGORI  

Monday, January 28, 2008

The Art of The Great Exit

Sebelum bersiap undur diri dari perusahaan, jangan lupa pelajari dulu skenarionya.Dan saat Anda melangkah pergi, hanya kesan baik yang tertingggal.

Saat memasuki dunia kerja, beragam nasihat sudah anda lahap.Mulai dari net working, etiket, bekerja yang baik, sampai aturan berpakaian.Anda mematuhi semua anjuran itu sampai akhirnya mendapat pekerjaan yang diinginkan.Namun ternyata di tengah jalan kenyatan berbicara lain.Pekerjaan terasa sudah tak sesuai dengan nurani dan anda mendapat tawaran pekerjaan yang lebih menantang.That’s it, pikir anda dalam hati, dan palu telah diketukkan.Anda memutuskan berhenti dan mundur dari perusahaan tempat anda bekerja sekarang.



SKENARIO 1: JIKA ADA TANDA-TANDA DI-PHK

TANDA-TANDA:

Anda tak diundang ke meeting penting, tak ada proyek baru yang diberikan,atasan selalu menghindari kontak mata setiap kali berpapasan.Yang paling serius, Anda terima surat peringatan.

YANG INGIN ANDA KATAKAN PADA ATASAN:

“Mungkin saya memang tidak becus untuk pekerjan ini, tapi sebetulnya Bapak lebih bodoh daripada saya”

YANG SEHARUSNYA ANDA KATAKAN:

“Saya sudah memikirkan hal ini, dan saya rasa mungkin memang kita tidak bisa bekerja sama dengan baik.”

THE GREAT EXIT:

Pelajari dengan cermat situasi sekeliling tempat anda bekerja. Jika perusahaan belum memberi pemberitahuan resmi, Anda perlu mengevaluasi diri.Tanyakan pada diri sendiri apakah Anda sudah siap mundur dari pekerjaan itu.

Menurut Arlene Hirch, penulis dari Love Your Work and Succes Will Follow, perlihatkan pada atasan bahwa anda telah bekerja dengan baik.Tanyakan juga apakah ia puas dengan hasil kerja anda dan minta pendapatnya jika ada bidang yang harus anda tingkatkan.Tak ada salahnya berusaha.Tapi jika jalan satu-satunya hanyalah keluar dari perusahaan itu, anda punya 2 pilihan: menunggu di –PHK dan dapat pesangon, atau mengajukan pengunduran diri agar anda tetap ‘bersih’.


Yang penting, jangan banyak bicara dengan rekan-rekan kerja dan menebar gossip tentang rencana kepergian anda.Sama hal nya dengan interview kerja, menghadap atasan mengajukan permohonan resign juga harus dilakukan sesuai ketentuan. Lakukan dengan baik, niscaya atasan akan lebih menghargai anda. Siapa tahu beliau justru memberikan surat rekomendasi yang baik mengenai kualifikasi anda.

SKENARIO 2: JIKA ANDA MEMANG INGIN PERGI

TANDA-TANDA:

Anda sudah bosan dengan pekerjaan sekarang, promosi yang diharpakan tak kunjung dating dan para senior kelihatannya tidak berpihak pada anda.


YANG INGIN ANDA KATAKAN PADA ATASAN:

“Perusahaan ini pasti akan menyesal kehilangan karyawan seperti saya”

YANG SEHARUSNYA ANDA KATAKAN:

"Saya senang bekerja di sini, tapi saya rasa, sudah saatnya bagi saya untuk mengembangkan diri ke perusahaan lain."

THE GREAT EXIT:

Tak perlu tunggu lagi.Inilah saat yang paling tepat untuk mengambil sikap dan mulai membuat rencana pergi dengan kepala dingin.Anda tak dapat membuat keputusan secara rasional jika masihada emosi yang terpendam di hati.Jika anda pergi dengan rasa marah, sama saja dengan menciptakan sekumpulan musuh-musuh baru.

Mulai cari pekerjaan baru yang lebih cocok bagi anda.Surfing di internet atau baca iklan lowongan pekerjaan di koran

Persiapkan diri sebaik-baiknya agar lebih percaya diri saat wawancara.Pengalaman kerja yang sekarang dimiliki pasti akan membuat anda lebih percaya diri saat wawancara.Sebelum meangkah pergi, perhitungkan juga waktu yang tepat, misalnya dengan memperhitungkan sisa cuti, atau bonus yang mungkin akan diberikan.

SKENARIO 3: PEKERJAAN ANDA SANGAT MENYIKSA DIRI


TANDA-TANDA:

Pekerjaan membuat anda stress setengah mati.Anda selalu bangun pagidengan perasaaan takut, wajah seram atasan yang terus membayangi.

YANG INGIN ANDA KATAKAN PADA ATASAN:

“Perusahaan ini benar-benar telah membuat saya muak”

YANG SEHARUSNYA ANDA KATAKAN :

“Saya memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan ini”

THE GREAT EXIT:

Pertama, anda boleh meresapi dan merasakan perasaan sakit anda.Mungkin awalnya Anda tak mau mengakui betapa kesal dan marahnya Anda saat itu.Tapi bila terus mengingkarinya, maka anda akan terus terperangkap dalam situasi yang tidak nyaman ini.



Lebih baik manfaatkan waktu yang tersisa di kantor untuk mengerjakan proyek yang bisa memberi nilai plus pada CV anda.Selain itu, segera cari pekerjaan baru.Kirimkan CV anda ke beberapa perusahaan dan gunakan networking untuk membuka jalur informasi.

Lambat laun suasana anda akan kembali normal dan semangat barupun akanmuncul.Saat mengajukan permohonan berhenti kepada atasan, gunakan alas an yang aman seperti “ingin bekerja di bidang lain” atau “melanjutkan kuliah”.Yang penting , pertahankan sikap kerja yang baik hinga saat anda meninggalkan perusahaan.

SKENARIO 4: ANDA DAPAT YANG LEBIH BAIK


TANDA-TANDA:

Anda mendapat tawaran pekerjaan yang jauh lebih bagus. Dan perusahaan itu minta anda pindah secepatnya.

YANG INGIN ANDA KATAKAN PADA ATASAN:

“Rasakanlah akibatnya kalau saya tak ada nanti”

YANG SEHARUSNYA ANDA KATAKAN :

“Saya pasti akan kangen pada kantor ini”

THE GREAT EXIT:

Jangan mengumbar perasaan bangga dengan mengatakan bahwa perusahaan yang menerima anda jauh lebih bonafid daripada perusahaan sekarang.Memang anda pantas gembira, tetapi tidak perlu berlebihan.

Lebih baik , ungkapkan kegembiraan anda dengan cara yang lebih rendah hati.Saat ada yang berkomentar tentang kepindahan anda, tanggapi dengan mengatakan bahwa perusahaan yang baru menerima anda itu sangat tepat dengan rencana mengembangkan karier.Yang penting, jangan mabuk oleh kegembiraan, apalagi jika pindah ke posisi yang lebih tinggi dan strategis.

Jangan pernah mengajak teman dari kantor lama pindah ke tempat baru sebelum anda sampai di sana, atau atas permintaan bos baru.Karena ini akan memberikan kesan buruk pada perusahan lama.Last but not least, jaga hubungan baik dengan mantan kolega, karena networking bertahan sepanjang masa.

Sumber : Majalah Kosmopolitan

No comments:

Custom Search