Sukaynah berteriak
Zaenab di sampingnya
Masing – masing sibuk dengan
Musibah dan kesedihannya
Sukaynah terinagn akan pamannya
Lalu di berteriak:
Zaenab teringat saudaranya disembelih
Keadaan sukaynah dan zaenab
Membuat hatiku dan hatimu panas terbakar
Mereka duduk saling berhadap – hadapan
Alangkah sulitnya situasi yang mereka alami
Kepediahn bertemu dengan kepedihan
Air mata bertemu dengan air mata
Sukaynah menangis
Zainab berteriak keras
Sukaynah memanggil-manggil zaenab
Bertanya-tanya
Berapa banyak bintang – bintang kita yang kini tenggelam
Berapa banyak bintang – bintang kita yang tenggelam
Mereka seakan berada di antara bara bara api dan cucuran air mata
Kedua wanita suci itu bersedih
Masing – masing memikirkan nasib dirinya
Yang pertama menjelaskan keadaannya
Marilah kita dengarkan ucapannya
Dengan cucuran deras air matanya
Yang pertama, Zaenab menuturkan kesedihannya
Sambil berteriak, “Hatiku tersayat – sayat…
Tatkala saudaraku tersungkur jatuh.”
“aku melihatnya terkapar ditengah – tengah sebuah pembantaian
“hingga kini, air mataku terus mengalir deras
Setiap saat kuhapus air mataku
Seunguh deras air mataku yang seakan bercucuran darah
Sama derasnya dengan darah yang mengalir dari kepala saudaraku
Sumber : Syahadat Cinta
Thursday, February 07, 2008
Senandung Kesediahn Tragedi Pembantaian Imam Husain Di Karbala
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Custom Search
No comments:
Post a Comment